Penjual ikan dan papan pengumuman

Mungkin cerita dibawah ini dapat menjadi sedikit masukan bagi kita semua bahwa kita hidup berdampingan dengan orang lain tidak mungkin bisa memenuhi semua keinginan mereka. Kita harus memiliki sebuah keyakinan akan sesuatu yang kita lakukan, harus memiliki prinsip dan tidak asal mengikuti perkataan setiap orang.

Alkisah, hidup seorang penjual ikan segar yang setiap pagi dia menjual ikan yang dia beli langsung dari nelayan di pasar kampung tempat dia tinggal. Suatu pagi, dia berpikir untuk membuat sebuah papan pengumuman yang bertuliskan “DISINI JUAL IKAN SEGAR”. Dia berpikir dengan papan tersebut akan bisa membuat ikan yang dijualnya bisa banyak. Maka dengan segenap harapan, dia membuat papan pengumuman tersebut.

Setelah papan pengumuman tersebut selesai dibuat berangkatlah dia kepasar untuk berjualan ikan yang baru dibelinya dari nelayan. Sesampainya di pasar, dia menggelar barang dagangan yang berupa berbagai macam ikan segar dan menaruh papan pengumuman itu di depan tempat dia berjualan.

Baru saja dia menaruh papan pengumuman, datang seorang pembeli dan membaca pengumuman ter sebut sedikit ter heran dia berkomentar “Bang, aku tau abang jualan itu disini, didalam pasar bukan dirumah, jadi hapus saja kata-kata ‘DISINI’-nya”. Si penjual ikan berpikir dalam hati, ah…benar juga.. Maka dihapusnyalah kata DISINI sehingga papan pengumuman itu sekarang bertuliskan “JUAL IKAN SEGAR”

Baru selesai menghapus kata DISINI, datang pembeli kedua dan membaca papan pengumuman itu, dia terheran lalu berkomentar “Aku sudah tahu kalo abang itu jualan bukan membeli ikan, hapus saja kata ‘JUAL’-nya”, penjual ikan kembaqli berpilkir..’benar juga!’ lalu diapun menghapus kata JUAL tersebut sehingga menjadi “IKAN SEGAR”.

Lalu datang pembeli ketiga, diapun membaca papan tersebut lalu berkomentar “Aku tahu ini ikan segar, bukan ikan kemarin”. pembeli tersebut menyarankan untuk menhapus kata SEGAR dan kembali penjual ikan menurutinya sehingga kali ini papan itu hanya bertuliskan “IKAN”.

Dan, anda semua pasti telah bisa menebak arah ceritanya… benar..,datang pembeli keempat yang juga berkomentar “Semua tahu kalau ini ikan bukannya tempe!” maka di hapuslah kata-kata terakhir dalam papan pengumuman itu..Kini, tidak ada lagi papan pengumuman didepan tempat dia berjualan. dan hari itu, ikan yang dia jualpun tak jauh berbeda dengan hari-hari biasanya..

Kita tidak mungkin mengikuti dan memenuhi perekataan setiap orang, karena mereka selalu memiliki kebutuhan yang beragam yang sering kali bersinggungan dengan keinginan kita. Seperti cerita diatas, kita tidak akan pernah memperoleh yang kita inginkan jika kita selalu mendengarkan omongan negatif dari orang-orang disekitar kita. Selama yang kita kerjakan tidak merugikan orang lain dan hal itu bermanfaat bagi kita anggap lalu saja setiap perkataan yang membuat pikiran kita kacau..

We Can If We Think Can,
Don’t be afraid of wanting changes in your life,

Don’t be afraid to go to wherever you decide,
Believe in your self and believe in what you can do,
And no one can deny the will that lies in you.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *