Kemarin pagi aku terbangun ketika matahari sudah beranjak tinggi, yah memang sudah pukul 6.30 waktu itu. Sedikit kesiangan bangunku kali ini. Seperti biasanya, setiap pagi sebelum berangkat keluar, kusempatkan diri untuk membersihkan rumah. Ketika hendak membuka jendela, mataku tertuju pada seekor serangga yang sedang terbang berusaha keluar dengan melewati kaca jendela. Dengan terus mengepakkan sayapnya dengan cepat siserangga berusaha sekuat tenaga untuk bisa terbang keluar rumah. Muncul pikiran iseng, aku urungkan niatku untuk membuka jendela tersebut, namun kubuka jendela yang sebelahnya. “Apa yang akan serangga itu lakukan?” pikirku dalam hati. Setelah itu aku mandi dan berangkat, baru pulang malam sekitar pikul 9 malam dan langsung tertidur saking capeknya.
Pagi ini aku terbangun pukul 4.30, Hehehe… masih pagi rupanya… Aku baru teringat dengan serangga kemarin pagi, bagai mana ya keadaannya? Serangga itu masih berada disana, namun keadaanya sangat namun keadaanya sangat jauh berbeda dengan keadaan kemarin pagi. Tak lagi terlihat semangatnya mengepakkan sayap, serangga tersebut hanya terdiam, tak bergerak sedikitpun, serangga tersebut telah “MATI”.
Mungkin serangga tersebut kelelahan atau bisa jadi telah putus asa karena tak bisa keluar, padahal dunia luar sudah terlihat didepan mata. Andaikan sang serangga mau terbang melalui jendela yang terbuka disebelahnya mungkin dia sekarang tengah bersenang-senang terbang di dunia luar yang bebas.
———
Seringkali kita berpikir bahwa jalan yang kita tempuh sudah benar, kita meyakini yang kita lakukan merupakan yang terbaik bagi kita sehingga terkadang kita tidak melihat bahwa ada jalan lain yang lebih baik buat kita. Seringkali mata kita tertutup oleh sebuah keyakinan akan sebuah hal secara berlebihan sehingga kita melupakan bahwa masih ada hal lain yang mungkin lebih baik bagi kita. Seringkali kita tak mau mencoba jalan lain karena kita sangat yakin bahwa jalan yang kita ambil adalah jalan yang terbaik padahal kita sangat sadar berkali-kali kita mengalami kegagalan disana. Terkadang ada saat-saat kita harus bisa menerima kenyataan bahwa pintu yang kita tuju telah tertutup, adakalanya kita harus berani membuka mata untuk melihat pintu lain yang sedang terbuka untuk kita. Percayalah bahwa jika salah satu pintu telah tertutup, Tuhan pasti telah membukakan pintu lain buat kita. Jika telah menemui sebuah kebuntuan, ada baiknya cobalah jalan lain…
Remember that,…
God never closes a door without opening another..