Melakukan Speedtest dari CLI di Ubuntu Server

Bagi para pengguna linux yang tanpa GUI (Graphic User Interface) seperti distro Ubuntu Server yang saya pergunakan, bisa melakukan pengecekan kecepatan atau Speedtest internet milik anda dengan sebuah script phyton di terminal CLI (Command Line Interface). Dengan script tersebut, speedtest dapat kita lakukan dengan mudah melalui situs Speedtest.Net walau tanpa membuka browser. Bahkan hasil test yang kita dapatkan juga bisa kita bagi kepada teman-teman kita melalui media sosial. Cukup dengan mengetikkan perintah sederhana, script phyton ini akan langsung melakukan test kecepatan internet anda layaknya anda melakukan test pada situs speedtest.net dari browser

pertama ambil dulu script pythonnya dan simpan dengan nama “speedtest“:

wget -O speedtest https://raw.github.com/sivel/speedtest-cli/master/speedtest_cli.py

setelah selesai download scriptnya, langsung lakukan speedtestnya dengan perintah :

python speedtest --share

script diatas maksudnya adalah melakukan test dari server terdekat Speedtest.Net dan mensharing hasilnya, nanti akan muncul hasil sbb :

ndra16@myvps:~$ python speedtest --share
Retrieving speedtest.net configuration...
Retrieving speedtest.net server list...
Testing from Crissic Solutions, LLC (107.150.xx.xx)...
Selecting best server based on ping...
Hosted by FL High Speed Internet (Cocoa, FL) [235.77 km]: 10.411 ms
Testing download speed........................................
Download: 174.52 Mbit/s
Testing upload speed..................................................
Upload: 21.28 Mbit/s
Share results: http://www.speedtest.net/result/3269069836.png
ndra16@myvps:~$

jika share result kita buka maka hasilnya akan tampak seperti berikut:

Hasil Speedtest cli di Ubuntu Server

Jika kita ingin memilih server tujuan speedtest perintahnya adalah :

python speedtest --share --server=4350

script diatas berarti melakukan speedtest dari server ber-code 4350 milik telkom di jakarta dan mensharing hasilnya. Untuk daftar server silahkan dilihat DISINI

CHMOD dan CHOWN Semua File dan Sub-Direktori di Ubuntu

Adakalanya kita ingin merubah akses file dan sub-direktori secara masal dengan CHMOD dan CHOWN yang sama dan akan sangat melelahkan jika kita melakukan satu persatu terhadap setiap file maupun sub-direktori terlebih jika jumlah file dan sub-direktori yang akan kita rubah permission-nya berjumlah ratusan atau bahkan ribuan. Dengan menggunakan fitur find dalam command line atau cli linux (dalam hal ini saya menggunakan ubuntu server sebagai distro andalan 🙂 ) kita bisa melakukannya dalam sekali ketik perintah.

Sebagai contoh jika kita ingin merubah CHMOD semua sub-direktori (termasuk sub-direktori2 di dalamnya lagi) dalam sebuah folder, perintahnya adalah :

sudo find /path/to/your/folder -type d -exec chmod 777 "{}" \;

Jika kepemilikan file yang akan kita rubah maka perintah yang bisa kita gunakan adalah :

sudo find /path/to/your/folder -type f -exec chown user "{}" \;

Dengan perintah find kita juga bisa membatasi perubahan CHMOD atau CHOWN hanya pada file dengan ekstensi tertentu, contohnya jika kita ingin semua file dengan ekstensi .exe pada sebuah direktori dan semua sub-direktorinya bisa dieksekusi :

sudo find /path/to/your/folder -name "*.exe" -exec chmod +x {} \;

Mungkin ada yang mau sharing dan menambahkan dipersilahkan 🙂

Samba Server dengan Veto Files di Ubuntu

Samba Server adalah sebuah program opensource untuk menyediakan layanan berbagi file dan printer, atau yang biasa di kenal dengan Fileserver maupun Printserver. Samba memungkinkan pengguna lintas platform seperti Linux/Unix dan windows bisa berbagi berkas dan printer yang sama. Masalah yang sering muncul dengan adanya penggunaan folder dan berkas yang sama adalah mudahnya perpindahan file yang telah terinfeksi oleh virus ke komputer lain terutama untuk platform Windows yang terkenal lebih rentan terhadap virus. Selain masalah virus, ketersediaan dan keterbatasan kapasitas penyimpanan juga akan menjadi masalah jika folder yang kita bagi dengan akses penuh baca tulis untuk semua user. Dengan akses penuh baca dan tulis, user dapat memindahkan file-file media yang biasanya berukuran besar kedalam folder berbagi yang membuat kapasitas penyimpanan cepat penuh.

Guna mengatasi masalah tersebut diatas, kita bisa menggunakan fitur VETO FILES dalam file config samba yang kita gunakan, yaitu fitur untuk mencegah file-file dengan ekstensi tertentu tidak bisa tersimpan dalam folder sharing. Manfaatnya adalah mencegah penyebaran file-file yang biasanya tereksekusi seperti file virus yang biasanya berekstensi .exe, .scr, .bat, .pif atau ekstensi lainnya guna menghemat storage seperti file media .mp3, .wav, .mkv, .avi dan ekstensi lain yang perlu kita blokir.

Berikut adalah contoh pemanfaatan fitur Veto Files untuk mencegah file dengan ekstensi tertentu.

Continue reading

Setting Awal VPS dengan OS Ubuntu

Catatan Setting awal VPS dengan OS Ubuntu ini hanya Sebagai catatan saya biar gak lupa kalau beli VPS baru. Sekalian kalau ada yang baru punya VPS, dan bingung mesti diapain mungkin catatan ini bisa sebagai acuan untuk setting awal VPS dengan OS Ubuntu.

Berikut 8 langkah setting awal VPS dengan OS Ubuntu yang saya kerjakan :

1. Update OS serta install editor nano (saya lebih suka menggunakan nano sebagai editor)

apt-get update
apt-get dist-upgrade
apt-get install nano

2. Install sudo dan menambahkan user baru dengan akses sudo

apt-get install sudo
adduser userbaru
usermod -a -G sudo userbaru

Continue reading

Failover Proxy, Disable NAT Mikrotik Saat Squid Failed

Bagi pengguna Proxy external yang digabungkan dengan router mikrotik, pasti sudah paham dan sangat membutuhkan yang namanya Disable NAT jika mesin proxy mati atau shutdown. Kita bisa menggunakan tool Netwatch yang tersedia di mikrotik untuk memantau konektifitas antara proxy dan mikrotik, dimana Netwatch akan melakukan ping dan jika terjadi timeout maka mikrotik akan melakukan disable NAT yang meredirect trafik HTTP ke proxy. Namun, bagaimana jika yang tidak berjalan hanya program squid-nya saja, sedangkan mesin proxy tetap menyala dan tetap “reply” saat di ping? Maka mikrotik tetap menganggap proxy “UP” dan NAT redirect ke proxy akan tetap hidup yang akan menyebabkan client tidak bisa browsing.

Script ini berfungsi untuk memantau squid dalam mesin proxy, dan jika squid tersebut STOP atau FAILED maka dia akan melakukan login ke router mikrotik untuk mendisable NAT yang me-redirect ke proxy dan sebaliknya jika squid berjalan maka akan meng-enable NAT redirect ke proxy.

Disini saya menggunakan Ubuntu server sebagai proxy eksternal, gak bertanggung jawab untuk distro lain atau OS lain..

IP Mikrotik to proxy : 192.168.3.254
IP eksternal Proxy : 192.168.3.253

dengan menggunakan terminal atau winbox buat dulu user baru dengan nama proxy, tanpa menggunakan password dan akses full.

/user add address=192.168.3.253/32 comment="" disabled=no group=full name=proxy

Continue reading

SCRIPT TELNET untuk remote dan merubah setting DNS di MODEM ADSL TP-LINK TD8817

Jadi skenarionya adalah :

Saya melakukan dial Speedy dari modem dengan berbagai alasan. Namun belakangan (setelah jalan sekian puluh tahun :nohope: ) kalau setting DNS server di RB menggunakan DNS Google atau Open DNS sering kali jaringan tidak bisa me-resolve. Namun akan normal jika DNS di setting menggunakan IP MODEM atau DNS milik TELKOM :capedes (kata sesepuh mbah OKUM, mungkin karena ada kebijakan transparent DNS dari telkom, tapi kl DNS servernya di SET di modem kog gak masalah ya???)

Pada penerapan lanjutan script ini bisa digunakan untuk keperluan lain selama kita mengetahui perintah telnetnya. misal untuk reboot modem secara berkala (untuk merubah IP untuk pengguna dynamic IP) atau hal2 lainnya. Disini saya ingin membuat scheduler pake cronjob dimana tiap tengah malem DNS akan dirubah pake DNS Google / OpenDNS kalau pagi pake NAWALAHHHH.

Continue reading