Membuat Server Mendeteksi Listrik Padam dan Secara Otomatis Melakukan Shutdown

Berulang kali saya harus mengalami Harddisk jebol karena seringnya listrik padam dan UPS tidak mampu membackup power dalam jangka waktu lama. Mungkin hal ini tidak akan jadi masalah bagi anda semua yang memilki UPS dengan kapasitas besar dan backup time yang cukup lama. Namun, bagi saya yang hanya mampu membeli aki basah 10AH untuk memodifikasi UPS usang merk kenika yang bettreynya udah rusak, padamnya listrik PLN yang waktunya sangat susah diprediksi menjadi musuh yang sangat menakutkan :takuts . Berulang kali saya harus dengan terpaksa menginstall ulang server karena HDD yang jebol.  Belum lagi keperluan saya yang harus sering meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama membuat saya tidak bisa mematikan server jika terjadi pemadaman listrik tiba2. Saya sangat butuh solusi yang bisa membuat server secara otomatis shutdown saat listrik padam sebelum UPS kehabisan daya untuk membackup power untuk server.

Terinspirasi dari fitur Netwatch di mikrotik, maka saya mulai berpikir untuk memanfaatkan fitur ping untuk mendeteksi adanya listrik padam. Konsep dasarnya, server akan melakukan ping secara berkala dimana jika terjadi ping timed out, maka server akan mengeksekusi perintah shutdown. Untuk menjalankan konsep itu, maka dibutuhkan sebuah alat yang selalu menyala dan bisa di ping dan terhubung langsung dengan listrik PLN, disini saya punya satu Akses Point (AP) untuk wireless lan yg saya nyalakan di dalam rumah, tetapi tidak saya masukkan UPS, nah AP inilah nantinya yang akan menjadi parameter ping untuk proxy server. sehingga saat ping reply ke AP ini timed out, karena AP mati saat listrik PLN padam, maka proxy akan mengeksekusi script self shutdown. Tinggal sesuaikan saja dengan topologi jaringan di tempat anda, kira-kira alat apa yang bisa di ping sebagai parameter padamnya listrik PLN.

Continue reading

Install Easyhotspot dan Konfigurasi Freeradius serta Coova Chilli di Ubuntu 10.04 LTS Server Edition

easyhotspot

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya menceritakan tentang easyhotpot, sebuah open source hotspot management yang dibuat oleh mas Rafeequl Rahman Awan. Easyhotspot sebenarnya sebuah aplikasi yang menggabungkan beberapa aplikasi lain menjadi satu, diantaranya adalah LAMP server (Linux, Apache, MySql, PHP), freeradius, dan chilli yang dengan adanya easyhotspot ketiganya bisa dimenejemen dengan mudah melalui sebuah web interface.

Ubuntu 10.04 LTS

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya menginstall aplikasi-aplikasi yang sudah saya sebutkan diatas di Ubuntu 10.04 LTS Server edition. Syarat minimal hardware yang harus dimiliki adalah sebuah PC dengan 2 buah kartu jaringan (LAN Card). selain itu, berdasar pengalaman mysql daemon akan sedikit membebani memory untuk itu minimal RAM yang direkomendasikan dalah 512MB meski kemungkinan besar juga bisa berjalan dengan RAM 256MB jika anda menggunakan OS tanpa GUI. Saya sendiri menginstallnya di sebuah CPU merk HP dengan spesifikasi Core 2 Duo E8600 3,33Ghz, RAM 2 Gb, 2 Ethernet card ( 1 LAN card on-board, 1 lagi PCI merk D-Link) dan 2 buah HDD total 1,14TB (160 Gb dan 1Tb). Sangat berlebihan sebenarnya untuk ukuran server hotspot namun server ini sekalian saya gunakan sebagai data server yang menyimpan file-file multimedia koleksi pribadi saya. Continue reading

Easyhotspot OpenSource Hotspot Billing System Racikan Anak Bangsa

Awal perkenalan saya dengan Easyhotspot adalah awal tahun 2010 yang lalu saat seorang  teman meminta tolong untuk dibuatkan server billing untuk hotspot. Kebetulan saya pernah mendownload sebuah distro easyhotspot 0.2 yang saya temukan di sf.net tanpa sengaja. Seorang Rafeequl Rahman Awan yang pertama kali merilis program ini dengan lisensi GRATIS. Dalam deskripsi di sf.net dijelaskan bahwa distro ini merupakan gabungan antara ubuntu, freeradius, mysql, dan chillispot. Terus terang saya waktu itu juga kurang mengerti maksud semuanya, sampai akhirnya saya memutuskan untuk mencobanya.
Easyhotspot merupakan software yang menggabungkan beberapa software opensource lain menjadi satu sehingga kita bisa mendapatkan managemant billing hotspot yang sangat membantu. Mulai dari pengaturan billing plan untuk prepaid (prabayar), dimana kita bisa membuat voucher baik berdasarkan waktu maupun quota pemakaian. Tak hanya prepaid, easyhotspot juga menyediakan menejemen billing postpaid (pasca bayar).
Fasilitas lain yang bisa kita gunakan adalah pembatasan kecepatan download maupun upload berdasarkan billing plan yang kita buat. Continue reading

Merubah Ubuntu Desktop Menjadi Ubuntu Server

Awal cerita hingga muncul tulisan ini adalah keinginan untuk memiliki sebuah server yang lebih cepat dari ubuntu desktop yang sekarang saya pakai. Adanya gnome yang terinstal sedikit banyak mengurangi resource komputer yang saya miliki mengingat hanya berjalan di pentium 3 dengan RAM hanya 256MB. Sangat terasa berat ketika saya harus mensharing file multimedia dengan menggunakan samba.

Sebenarnya bisa saja menginstal dari awal langsung menggunakan Ubuntu Server Edition, namun saya terlanjur menggunakan versi desktop yang saya dapatkan dari menginstall distro milik Easyhotspot untuk memenejemen wireless dirumah. Memang ada keinginan untuk memulai dari awal menginstal semua aplikasi easyhotspot dari freeradius,  Apache, MySQL, PHP dan chillispotnya mengingat dalam website ubuntu dijelaskan bahwa server edition dan desktop edition menggunakan kernel yg berbeda dimana versi server menggunakan kernel generic-pae dan desktop menggunakan kernel generic, namun karena keterbatasan waktu dan tenaga serta sumberdaya hardware, maka saya mencari cara mudah untuk menghemat resource tersebut. Continue reading