Membuat Server Mendeteksi Listrik Padam dan Secara Otomatis Melakukan Shutdown

Berulang kali saya harus mengalami Harddisk jebol karena seringnya listrik padam dan UPS tidak mampu membackup power dalam jangka waktu lama. Mungkin hal ini tidak akan jadi masalah bagi anda semua yang memilki UPS dengan kapasitas besar dan backup time yang cukup lama. Namun, bagi saya yang hanya mampu membeli aki basah 10AH untuk memodifikasi UPS usang merk kenika yang bettreynya udah rusak, padamnya listrik PLN yang waktunya sangat susah diprediksi menjadi musuh yang sangat menakutkan :takuts . Berulang kali saya harus dengan terpaksa menginstall ulang server karena HDD yang jebol.  Belum lagi keperluan saya yang harus sering meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama membuat saya tidak bisa mematikan server jika terjadi pemadaman listrik tiba2. Saya sangat butuh solusi yang bisa membuat server secara otomatis shutdown saat listrik padam sebelum UPS kehabisan daya untuk membackup power untuk server.

Terinspirasi dari fitur Netwatch di mikrotik, maka saya mulai berpikir untuk memanfaatkan fitur ping untuk mendeteksi adanya listrik padam. Konsep dasarnya, server akan melakukan ping secara berkala dimana jika terjadi ping timed out, maka server akan mengeksekusi perintah shutdown. Untuk menjalankan konsep itu, maka dibutuhkan sebuah alat yang selalu menyala dan bisa di ping dan terhubung langsung dengan listrik PLN, disini saya punya satu Akses Point (AP) untuk wireless lan yg saya nyalakan di dalam rumah, tetapi tidak saya masukkan UPS, nah AP inilah nantinya yang akan menjadi parameter ping untuk proxy server. sehingga saat ping reply ke AP ini timed out, karena AP mati saat listrik PLN padam, maka proxy akan mengeksekusi script self shutdown. Tinggal sesuaikan saja dengan topologi jaringan di tempat anda, kira-kira alat apa yang bisa di ping sebagai parameter padamnya listrik PLN.

Continue reading

Membuat Partisi Baru Windows Vista di Acer Travelmate 4730G

harddiskSaat membeli notebook baru Acer Travelmate 4730-862G32Mn anda akan mendapatkan HDD dengan kapasitas 320GB yang terpartisi menjadi 2 primary partition (drive C: dan D: ) dengan kapasitas masing-masing 144GB dan sisa kapasitas lainnya dalam partisi yang disembunyikan berisi recovery sistem untuk mengembalikan sistem jika sewaktu-waktu terjadi masalah dengan windows anda.

Sebenarnya Windows Vista telah memberikan sebuah tool gratis untuk me-resize drive C: anda. Namun dari beberapa forum yang saya baca prosesnya cukup sulit dan hanya dibatasi hingga 50% dari kapasitas drive C: ini berarti drive C akan berkapasitas lebih dari 70GB yang untuk ukuran system terlalu besar menurut saya. Karena dari pengalaman saya, Windows Vista dengan banyak software terinstall (sebagain membutuhkan kapasitas besar Ms.Office 2007 full, Adobe Pothoshop CS3 dan beberapa sofware besar lain) hanya memerlukan kapasitas sekitar 30GB sehingga untuk partisi sebesar 45-50GB sudah sangat memadai untuk sebuah partisi Windows Vista. Continue reading