Ubah Pola PIKIR Kita..

dari milis tetanggga…

Sekelompok wisatawan tertahan di suatu tempat asing di luar kota.
Mereka hanya menemukan bahan makanan yang kedaluwarsa. Karena lapar, mereka
terpaksa menyantapnya, meskipun sebelumnya dicobakan dulu kepada seekor
anjing yang ternyata menikmatinya dan tak terlihat efek sampingnya.

Keesokan harinya, ketika mendengar anjing itu mati, semua orang menjadi
cemas.
Banyak yang mulai muntah dan mengeluh badannya panas atau terserang diare.
Seorang dokter dipanggil untuk merawat para penderita keracunan makanan.
Kemudian sang dokter mulai mencari sebab-musabab kematian si anjing yang
dijadikan hewan percobaan tersebut.

Ketika dilacak, eh ternyata anjing itu sudah mati karena terlindas mobil.

Apa yang menarik dari cerita di atas?
Ternyata kita bereaksi menurut apa yang kita pikirkan,
bukan berdasarkan kenyataan itu sendiri.
We see the world as we are, not as it is.
Akar segala sesuatu adalah cara kita melihat.
Cara kita melihat mempengaruhi apa yang kita lakukan,
dan apa yang kita lakukan mempengaruhi apa yang kita dapatkan.
Ini disebut sebagai model See-Do-Get.

++++++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ ++++++++
Perubahan yang mendasar baru akan terjadi ketika ada perubahan cara melihat.
Ada cerita menarik mengenai sepasang suami-istri yang telah bercerai.

Suatu hari, Astri, nama wanita ini, datang ke kantor Roy, mantan suaminya.
Saat itu Roy sedang melayani seorang pelanggan.

Melihat Astri menunggu dengan gelisah, pimpinan kantor menghampirinya dan
mengajaknya berbincang-bincang.
Si Bos berkata, “Saya begitu senang, suami Anda bekerja untuk saya.
Dia seorang yang sangat berarti dalam perusahaan kami, begitu penuh
perhatian dan baik budinya.”
Astri terperangah mendengar pujian si bos, tapi ia tak berkomentar apa-apa.
Roy ternyata mendengar komentar si bos.
Setelah Astri pergi, ia menjelaskan kepada bosnya,
“Kami tak hidup bersama lagi sejak 6 bulan lalu,
dan sekarang dia hanya datang menemui saya bila ia membutuhkan tambahan uang
untuk putra kami.”

Beberapa minggu kemudian telepon berbunyi untuk Roy.
Ia mengangkatnya dan berkata, “Baiklah Ma, kita akan melihat rumah itu
bersama setelah jam kerja.”
Setelah itu ia menghampiri bosnya dan berkata, “Astri dan saya telah
memutuskan memulai lagi perkawinan kami.
Dia mulai melihat saya secara berbeda tak lama setelah Bapak berbicara
padanya tempo hari.”

Bayangkan, perubahan drastis terjadi semata-mata karena perubahan dalam cara
melihat.
Awalnya, Astri mungkin melihat suaminya sebagai seorang yang menyebalkan,
tapi ternyata di mata orang lain Roy sungguh menyenangkan.
Astrilah yang mengajak rujuk, dan mereka kembali menikmati rumah tangga yang
jauh lebih indah dari sebelumnya.

Segala sesuatu yang kita lakukan berakar dari cara kita melihat masalah.
Karena itu, bila ingin mengubah kehidupan kita, kita perlu melakukan
revolusi cara berpikir.

Stephen Covey pernah mengatakan:
“Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup,garaplah perilaku Anda,
tapi bila Anda menginginkan perubahan-perubahan yang besar dan mendasar,
garaplah paradigma Anda.”

Covey benar, perubahan tidak selalu dimulai dari cara kita melihat (See).
Ia bisa juga dimulai dari perilaku kita (Do). Namun, efeknya sangat berbeda.

++++++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++

Ini contoh sederhana. Seorang anak bernama Alisa yang berusia empat tahun
selalu menolak kalau diberi minyak ikan.

Padahal, itu diperlukan untuk meningkatkan perkembangan otak dan daya tahan
tubuhnya.

Betapapun dibujuk, ia tetap menolak. Dengan maksud baik, kadang-kadang ia
dipaksa menelan minyak ikan.
Ia menangis dan meronta-ronta.

Usaha tersebut memang berhasil memaksanya, tapi ini bukan win-win solution.
Si orang tua menang, ia kalah. Ini pendekatan yang dimulai dengan Do.
Maka ditemukanlah cara lain yaitu dengan mengubah paradigma Alisa.

Si orang tua tahu Alisa sangat suka sirup, karena itu minyak ikan tersebut
di aduk dengan air dalam gelas.
Ternyata, ia sangat gembira dan menikmati “sirup” minyak ikan itu.
Bahkan, sekarang ia tak mau mandi sebelum minum “sirup” tersebut.

Contoh sederhana ini menggambarkan proses perubahan yang bersifat inside-out
(dari dalam ke luar).
Perubahan ini bersifat sukarela dan datang dari Alisa sendiri.
Jadi, tidak ada keterpaksaan.

Inilah perubahan yang diawali dengan See.
Perubahan yang dimulai dengan Do, bersifat sebaliknya, yaitu outside-in.
Perubahan seperti ini sering disertai penolakan.

Jangankan dengan bawahan, dengan anak kecil seperti Alisa saja, hal ini
sudah bermasalah.

Pendekatan hukum bersifat outside-in dan dimulai dengan Do.
Orang tidak korupsi karena takut akan hukumannya, bukan karena kesadaran.
Pada dasarnya orang tersebut belum berubah, karena itu ia masih mencari
celah-celah yang dapat dimanfaatkannya.

Pendekatan SDM berusaha mengubah cara berpikir orang.
Akar Korupsi sebenarnya adalah pada cara orang melihat.
Selama jabatan dilihat sebagai kesempatan menumpuk kekayaan, bukannya
sebagai amanah yang harus
dipertanggungjawabk an, selama itu pula korupsi tak akan pernah hilang.

Inilah pendekatan inside-out.
Memang jauh lebih sulit, tetapi efek yang dihasilkannya jauh lebih mendasar.
Cara kita melihat masalah sesungguhnya adalah masalah itu sendiri.

Karena itu, untuk mengubah kehidupan, yang perlu Anda lakukan cuma satu:
Ubahlah cara Anda melihat masalah.
Mulailah melihat atasan yang otoriter, bawahan yang tak kooperatif,
pelanggan yang cerewet dan pasangan yang mau
menang sendiri sebagai tantangan dan rahmat yang terselubung.

Orang-orang ini sangat berjasa bagi Anda karena dapat membuat Anda lebih
kompeten, lebih profesional, lebih arif dan lebih sabar.

Saya menyukai apa yang dikatakan John Gray, pengarang buku Men Are from Mars
and Women Are from Venus.
Gray melihat masalah dan kesulitan dengan cara yang berbeda.
Ujarnya, “Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita
untuk tumbuh.”

Kotak Harpa dan Harapan …

Alkisah pada zaman dahulu kala, ada dua orang tunanetra tua dan muda yang saling bergantung hidup. Setiap hari mereka mencari nafkah dengan bermain harpa. Suatu hari, tunanetra tua yang menjadi seperti gurunya itu jatuh sakit, ia tahu dirinya tidak lama lagi akan meninggal. Maka ia memanggil tunanetra yang muda ke sisi tempat tidur menggengam erat tangannya.

Dan dengan berat berkata. “Nak, saya ada satu rahasia di sini, bisa membuatmu melihat kembali, sudah saya simpan didalam kotak harpa. Tetapi, harus kamu ingat. Harus menunggu sampai putus dawai yang keseribu baru boleh dikeluarkan, jika tidak, maka kamu tidak akan dapat melihat cahaya terang.”

Dengan berlinang air mata tunanetra muda itu berjanji pada gurunya itu, yang akhirnya dengan tersenyum pergi selama-lamanya. Dari hari ke hari, tahun demi tahun, tunanetra muda hanya mengingat pesan gurunya, setiap hari terus bermain harpa setiap putus satu dawai ia menyimpannya selalu mengingat dalam hati. Setelah dengan susah payah dia menanti sampai dawai yang ke-seribu itu putus, tunanetra muda sudah memasuki usia senja, menjadi orang tua yang banyak mengalami kegetiran hidup, dengan kegembiraan hati menggebu-gebu, serta dengan tangan gemetar membuka kotak harpa dan membuka rahasia itu.

Namun, orang lain memberitahu padanya bahwa itu adalah secarik kertas putih tidak ada apa pun dikertas itu, air matanya berlinang jatuh di atas kertas. Tetapi, ia tersenyum. Apakah si gurunya itu telah membohonginya? . Mengapa malah tersenyum memegangi kertas putih yg tidak ada isinya itu, sebab sesaat ia mengeluarkan rahasia itu ia sudah mengerti akan maksudnya.

Rahasia yang diberi gurunya itu adalah rahasia yg tidak dibubuhi tulisan, merupakan rahasia yang tidak bisa dicuri orang. Hanya dia sejak muda memetik hingga putus dawai yang keseribu kemudian baru bisa memahami makna rahasia itu yang sesungguhnya rahasia itu adalah cahaya harapan, yaitu cahaya dalam kegelapan yang tak bertepi dalam penderitaan yang tak berujung itu.

Sang guru telah menyalakan sebuah pelita dalam kegelapan yang dia jalani selama ini. Sebuah harapan yang membuatnya terus berjuang dan memainkan dawai berharap bisa melihat cahaya. Sebuah harapan yang membuatnya bertahan untuk sepasang mata. yang mungkin jika tanpa cahaya tersebut dia mungkin sudah hilang ditelan kegelapan. Justru dengan harapan tersebut dia mampu hidup hingga memetik putus dawai yang keseribu itu.

Ia sangat berharap dapat melihat terang dan dalam hatinya selalu mempunyai keyakinan yang teguh, ia menganggap kegelapan itu tidak selamanya asalkan ia terus berusaha. Sesungguhnya, hatinya sudah benar-benar terang hingga akhirnya apakah dia bisa melihat atau tidak bukan lagi hal yang penting buat dia.

Sebuah harapan dalam hidup kita merupakan hal yang sangat penting yang akan membuat kita terus bertahan dengan berbagai cobaan selama hidup. Sebuah harapan yang menjadi pelita membantu menerangi sebuah hati dari kegelapan. Jadi apa salahnya jika kita terus bertahan dengan subuah harapan meski harapan tak selalu sama dengan kenyataan. Namun, setidaknya harapan tersebut akan membuat diri kita mampu bertahan dalam menjalani cobaan hidup yang penuh dengan liku-likunya.

Hidup?? Ternyata Mudah, hanya butuh “K.I.S.S”

K.I.S.S (Keep It Simple Stupid) Ternyata hidup bijak itu sederhana .
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara
kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.” Ibu menjawab: “Mengapa?”
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah. “
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.” Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.”
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?” Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.” Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.”
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.” Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.” Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?” Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja

Hello world!

Setelah sekian lama meninggalkan dunia blogging, sejak beberapa hari lalu muncul suatu kerinduan di dalam hati untuk kembali menulis segala sesuatu tanpa ada batasan. Di dalam benak tersirat sebuah pemikiran ” ah… betapa puasnya hati jika bisa meluapkan segalanya tanpa perlu memikirkan perasaan orang lain.. 🙂 “. Senuah keegoisan hati demi kebahagiaan diri sendiri.. ;-). Tapi setidaknya dengan begini mengurangi dampak langsung emosi yang terpendam maupun kemarahan yang terluapkan terhadap seseorang 🙂

Yach, meski saat ini terasa sedikit aneh karena sudah lama tidak melakukan hal ini, tapi semoga dalam beberapa hari kedepan dah bisa berubah seperti dulu lagi. Sebenarnya ingin sich membeli domain sendiri dan membuat blog pribadi dengan domain pribadi tapi sementara sambil membiasakan diri lagi menggunakan yang gratis bukanlah masalah yang perlu dibahas dengan panjang lebar.

Dan akhirnya, Selamat datang di “Dunia”-KU…

Warm regards