Belajar lagi PsyBNC

hampir 4 tahun yang lalu aku pernah belajar tentang psyBNC, dah lupa caranya. Eh, gak tau kenapa beberapa hari lalu sempat terlintas bikin psy lagi tapi ternyata sulit juga cari shell-nya (yang gratis maksudnya…hehheheh). Entah saat browsing, si mbah Google memberi masukan tentang psy under windows. setelah cari sana-sini, dapet juga file-nya.

Proses gak terlalu rumit, cukup install, edit port lalu [run] psybnc.exe maka sudah jadilah psybnc under windows.

psy.jpg

penasaran bisa jalan ato nggak langsung aja aku buka program irc andalan “mIRC“. pointing server ke IP komputer ternyata langsung muncul pesan :


-Welcome- psyBNC2.3.2-4
–psyBNC- Your IRC Client did not support a password. Please type /QUOTE PASS yourpassword to connect.

Ah.. dah konek…

ternyata bisa juga, setelah trial beberapa hari, ternyata lumayan juga. mesti psy akan mati saat komputer dimatikan. Tapi, kalo di whois, kayak psy beneran yang jalan di sebuah shell lho…. 🙂

Waspadai Jalan Pikiranmu…

Aku pernah dapet cerita ini beberapa tahun lalu…

Dalam sejarah, tentara nazi terkenal sebagai tentara yang sangat kejam terhadap tawanan perang yang mereka tangkap. Para tawanan tersebut di karantina di sebuah penjara yang terletak di pinggiran kota berlin.

Pihak Nazi menerapkan shock terapi terhadap para tawanan yang ada dalam penjara tersebut. Tawana yang bersalah didudukkan ditengah ruangan dengan tangan yang terikat dan kepala tertutup kain hitam dan disaksikan oleh semua tahanan yang ada, tawanan tersebut dieksekusi dengan cara memotong nadi tangan dan membiarkan sitahanan tersebut mati secra perlahan karena kehabisan darah. Nazi menekankan kepada semua tawanan bahwa siapapun yang melakukan kesalahan akan menjalani hukuman yang sama.

Shock terapi tersebut memang benar-benar ampuh, para tawanan berpikir jika mereka melakukan kesalahan maka mereka juga akan segera menemui ajal dengan hukuman mati dipotong nadinya.

Suatu ketika salah seorang tawanan melakukan kesalahan dan diputuskan akan menjalani hukuman potong nadi. Maka, dengan disaksikan oleh semua tahanan yang ada, si tawanan tadi didudukkan disebuah kursi yang ada di tengah ruangan dalam keadaan tangan terikat dan kepala ditutup kain hitam…

“waktuku tinggal sebentar lagi..” pikir si tawanan, “tak ada lagi jalan keluar, sebentar lagi aku mati…”. Tubuh sitawanan gemetar…

Tibalah saat hukuman dilakukan…

tangan tawanan tersebut dipegang oleh algojo dan nadi dipotong, namun tidak dengan menggunakan pisau melainkan dengan pecahan es sehingga tangan tawanan tersebut tidak terluka sedikitpun. es pun mencair membasahi tangan tawanan…

anda tahu yang terjadi selanjutnya??

Sitawanan menjadi pucat, dingin, semakin lemah…lemah.. dan akhirnya meninggal tak lama setelah itu…

Lho kog???

Dalam pikiran si tawanan tadi, dia berpikir bahwa nadi tangannya telah terpotong dan air es yang mencair membasahi tangannya dia kira adalah darah yang keluar dari pembuluh darahnya yang terpotong dan dia berpikir bahwa dia telah mati…

itulah yang terjadi, si tawanan berpikir dia telah mati, dan dalam sekejap tubuhnya menjadi pucat, suhu tubuhnya menurun drastis dan akhirnya dia meninggal karena pikirannya sendiri…

Jadi, berhati-hatilah dengan pikiranmu…

Kebenaran Sejati

Pada zaman dahulu, ada seorang pedagang yang mempunyai seorang istri jelita dan seorang anak laki-laki yang sangat dicintainya. Suatu hari istrinya jatuh sakit dan tak berapa lama meninggal. Betapa pedihnya hati pria tersebut. Sepeninggal istrinya, dia mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayangnya kepada anak laki-laki semata wayangnya. Suatu ketika pedagang tersebut pergi ke luar kota untuk berdagang; anaknya ditinggal di rumah. Sekawanan bandit datang merampok desa tempat tinggal mereka. Para penjarah ini merampok habis harta benda, membakar rumah-rumah, dan bahkan menghabisi hidup penduduk yang mencoba melawan; rumah sang pedagang pun tak luput dari sasaran. Mereka bahkan menculik anak laki-laki sang pedagang untuk dijadikan budak.

Kebenaran Sejati

Betapa terperanjatnya sang pedagang ketika ia pulang dan mendapati rumahnya sudah jadi tumpukan arang. Dengan gundah hati, ia mencari-cari anak tunggalnya yang hilang. Ia menjadi frustrasi ketika mendapati banyak tetangganya yang dibantai dan mati terbakar. Di tengah kepedihan dan keputusasaan, ia menemukan seonggok belulang dan abu di sekitar rumahnya, di dekat tumpukan abu itu tergolek boneka kayu kesayangan anaknya. Yakinlah sudah ia bahwa itu adalah abu jasad anaknya. Meledaklah raung tangisnya. ia menggelepar-gelepar di tanah sembari meraupi abu jasad itu ke wajahnya. Satu-satunya sumber kebahagiaan hidupnya telah terenggut..Semenjak itu, pria tersebut selalu membawa-bawa abu anaknya dalam sebuah tas. Sampai setahun setelah itu ia suka mengucilkan diri, tenggelam dalam tangis sampai berjam-jam lamanya; kadang orang melihat ia tertawa sendiri, mungkin kala itu ia teringat masa-masa bahagia bersama keluarganya. Ia terus larut dalam kesedihan tak terperikan..

Continue reading

Nagels Tantra

untitled-1.jpg

File dibawah ini merupakan sebuah file slide show yang aku dapatkan beberapa tahun lalu dari seorang teman. Berisi beberapa petuah sederhana namun sangat berharga bagi kita. Nagels Tantra sendiri sebenarnya merupakan sebuah ajaran umat hindu si India Utara yang berisi nasehat-nasehat untuk kehidupan. Beberapa diantaranya diterjemahkan dalam bahasa inggris kemudian oleh seorang teman diterjemahkan kedalam bahasa indonesia untuk disebar luaskan disini…

Aku juga berharap teman-teman yang membaca file ini juga bersedia meluangkan waktunya untuk meneruskan file Nagels Tantra ini kepada yang lain…

Download File Nagels Tantra

Penjual ikan dan papan pengumuman

Mungkin cerita dibawah ini dapat menjadi sedikit masukan bagi kita semua bahwa kita hidup berdampingan dengan orang lain tidak mungkin bisa memenuhi semua keinginan mereka. Kita harus memiliki sebuah keyakinan akan sesuatu yang kita lakukan, harus memiliki prinsip dan tidak asal mengikuti perkataan setiap orang.

Alkisah, hidup seorang penjual ikan segar yang setiap pagi dia menjual ikan yang dia beli langsung dari nelayan di pasar kampung tempat dia tinggal. Suatu pagi, dia berpikir untuk membuat sebuah papan pengumuman yang bertuliskan “DISINI JUAL IKAN SEGAR”. Dia berpikir dengan papan tersebut akan bisa membuat ikan yang dijualnya bisa banyak. Maka dengan segenap harapan, dia membuat papan pengumuman tersebut.

Setelah papan pengumuman tersebut selesai dibuat berangkatlah dia kepasar untuk berjualan ikan yang baru dibelinya dari nelayan. Sesampainya di pasar, dia menggelar barang dagangan yang berupa berbagai macam ikan segar dan menaruh papan pengumuman itu di depan tempat dia berjualan.

Continue reading

God never closes a door without opening another

Serangga Mati

Kemarin pagi aku terbangun ketika matahari sudah beranjak tinggi, yah memang sudah pukul 6.30 waktu itu. Sedikit kesiangan bangunku kali ini. Seperti biasanya, setiap pagi sebelum berangkat keluar, kusempatkan diri untuk membersihkan rumah. Ketika hendak membuka jendela, mataku tertuju pada seekor serangga yang sedang terbang berusaha keluar dengan melewati kaca jendela. Dengan terus mengepakkan sayapnya dengan cepat siserangga berusaha sekuat tenaga untuk bisa terbang keluar rumah. Muncul pikiran iseng, aku urungkan niatku untuk membuka jendela tersebut, namun kubuka jendela yang sebelahnya. “Apa yang akan serangga itu lakukan?” pikirku dalam hati. Setelah itu aku mandi dan berangkat, baru pulang malam sekitar pikul 9 malam dan langsung tertidur saking capeknya.

Pagi ini aku terbangun pukul 4.30, Hehehe… masih pagi rupanya… Aku baru teringat dengan serangga kemarin pagi, bagai mana ya keadaannya? Serangga itu masih berada disana, namun keadaanya sangat namun keadaanya sangat jauh berbeda dengan keadaan kemarin pagi. Tak lagi terlihat semangatnya mengepakkan sayap, serangga tersebut hanya terdiam, tak bergerak sedikitpun, serangga tersebut telah “MATI”.
Continue reading